Selasa, 25 Mei 2010

Experiential Learning

Judulnya kenapa jadi berat begini yaaa,,,,

Kalau ditelaah lebih lanjut ga seberat itu kok... Ini hanya merujuk pada aktivitas yang kulakukan bersama kedua anakku pada hari Sabtu, tanggal 22 Mei 2010 lalu.

Sabtu telah tiba... Sabtu telah tiba.... Hore... Hore... Hore... Hahahhahaaaa... jadi ingat lagunya Tasha yang berjudul "Libur Tlah Tiba". Mirip siy dengan yang kualami yaitu pada hari Sabtu aku dan suamiku libur bekerja. Aktivitas pagi dimulai dengan memandikan kedua anakku kemudian menyuapi mereka makan. Sembari makan, suamiku berkata ayooo, cepat makannya. Kita mau naik delman. Tentu saja kedua anakku menghabiskan sarapan mereka dengan semangat. Haahhahahaaaa...

Selesai makan, akupun menyiapkan keperluan anak2. Baju ganti, parfum, bedak, sisir, hair lotion, pampers plus susu. Oke, persiapan pun selesai. Siap jalan deh. Dari rumah kami berempat berjalan kaki menuju perempatan tak jauh dari rumah. Dari situ kami naik angkot 05 jurusan Ramayana - Cimahpar. Meski awalnya terlihat sungkan, Zahwa menikmati perjalanan itu. Kalau Heyza, jangan ditanya. Ga ada sungkannya...

Sampai di depan Regina Pacis, kami pun turun dan melihat-lihat rusa. Biasanya kami melihat rusa di Bogor Nirwana Residence namun hati itu tidak ada waktu untuk ke sana. Tak lama kemudian suamiku terlibat dalam tawar menawar harga dengan kusir delman. At last tercapai juga kata sepakat. Untuk harga yang dibayarkan kami akan dibawa berkeliling Kebun Raya Bogor plus langsung diantar ke Taman Topi. Ternyata semilir angin mampu membuai Heyza sehingga dia tertidur pulas dalam pangkuan suamiku. Tak lama kemudian aku melihat kalau Zahwa pun mengantuk namun kuusahakan agar dia tidak kalah oleh kantuknya. Zahwa kan berat, lumayan juga menggendongnya apalagi saat tidur. Selain itu aku juga ingin melunasi janjiku yang lama yaitu mengajaknya naik kereta api. Selama ini Zahwa hanya tahu kereta api melalui tv atau gambar saja. Aku ingin sekali memberikan pengalaman baru untuk Zahwa yaitu naik kereta api.

Sesampainya di Taman Topi, kami pun bergegas menuju stasiun. Alhamdulillah, ternyata ada kereta Ekonomi AC yang berangkat pukul 11.38. Tiket dibeli, kami lalu memasuki gerbong kereta api. Tidak usah menunggu terlalu lama, kereta pun berangkat. Setengah perjalanan dilalui Zahwa dalam keadaan tidur pulas dan bangun menjelang Stasiun Kota. What a clever girl she is. Heyza ternyata menikmati perjalanan tersebut, terlihat dari keingintahuannya saat berada dalam kereta. Terutama saat melihat pintu kereta yang membuka dan menutup sendiri. Mungkin dalam pikirannya Heyza berkata : Alamakkkk, canggih nian pintu ini... Membuka dan menutup sendiri...

Sekitar pukul 13.15 kami sampai di Stasiun Kota. Berhubung sudah waktunya makan siang, aku mencari tempat makan untuk kami sekeluarga. Tempat makan itu harus tempat makan yang dekat dengan stasiun, bahkan kalau perlu yang ada di dalam stasiun. Ternyata ada A & W di Stasiun Kota. Masuklah kami ke dalam restoran tersebut dan aku memesan makanan untuk kami semua.

Selesai makan siang, kami pun beranjak pergi. Aku buru-buru ke loket untuk membeli tiket. Alhamdulillah, ada kereta ekonomi AC tujuan Bogor sekitar jam 14.10. Itu berarti 20 menit lagi. Ternyata tak lama setelah itu kereta tersebut sampai. Kami sekeluarga buru-buru mengejar kereta, kalo tidak terpaksa berdiri dehhh. Kalau hanya aku dan suamiku siy ga masalah tapi kasihan kan kedua anakku harus berdiri selama itu.

Dapat kursi kosong, anak2 langsung duduk trus berdiri. Dalam perjalanan pulang Heyza is such a clever boy. Dia tidur sekitar 3/4 perjalanan pulang. Setidaknya kebutuhan tidur buah hatiku terpenuhi. Aku cukup ketat memperhatikan kuantitas dan kualitas tidur Uni dan Adek.

Sampai di Stasiun Bogor sudah jam 4 sore. Waktunya mandi niy.... Gimana ya, masih panjang perjalanan menuju rumah. Naik turun angkot tetap mejadi pilihan kami. Samapi dekat rumah hujan deras mengguyur bumi Bogor. Untung aku membawa payung. Setidaknya Uni dan Adek ga kehujanan. Begitu masuk rumah, mereka langsung aku dan suamiku mandikan. Hahahhaaaaa.. Selesai pakai baju, langsung disuapi supaya ga masuk angin. Repot deh kalo sampai masuk angin.

Menyenangkan bukan pengalaman anak2ku??? Aku memang menginginkan kedua anak2ku memiliki pengalaman naik beraneka macam transportasi. Selama ini mereka hanya tahu angkot, delman, dan kereta api saat melihat di TV atau saat jalan-jalan naik mobil. Dengan mengalami sendiri aku berharap pengalaman dan pemahaman mereka berkembang. Dengan pengalaman pula aku berharap wawasan mereka luas, walau masih kecil. Paling tidak kalau diajak ngobrol Uni bisa cerita bahwa dia pernah naik kereta, delman atau angkot. Seru kan kalau bertemu teman bicara yang "nyambung" obrolannya dan ga terkesan sok tahu??? Dan sangat mungkin orang dewasa yang mengajak Uni ngobrol berpikir kalau Uni itu lebih dewasa dari umurnya. Begitu juga dengan Adek saat bicaranya lancar. Itulah harapanku untuk kedua buah hatiku tercinta.

Kok ga nyambung sama judulnya yaaa... Experiential learning itu belajar melalui pengalaman. Kata yang gampang siy learning by doing. Bahasa psikologi banget siy experiential learning namun ternyata merupakan proses belajar yang bagus (menurut temanku yang memang mumpuni di bidang psikologi) sebab dari pengalaman kita bisa belajar banyak hal. Dan memang hal seperti inilah yang harus dilalui anak-anak untuk memperkaya khazanah pengetahuan dan pemahaman mereka. Melalui cara yang menyenangkan, belajar itu asyikkk bangettt... Yang aku jalani baru yang kecil2 aja, misalnya ngajak naik angkot, delman, kereta api. Mungkin di lain kesempatan aku akan mengajak Uni dan Adek mencoba hal baru lainnya. Mencoba hal baru memberikan beberapa keuntungan antara lain menambah pengalaman dan pemahaman, menyambung sinaps2 di otak sehingga jalinannya makin banyak (kan belajarrr), plus anak2 ga bosen belajarnya (mereka kan terlibat dalam prosesnya). Sepertinya masih banyak lagi keuntungannya namun jujur saat ini aku tidak bisa mengingatnya. Ngantuukkkssss..

Udahan dulu ahhh.... Such a nice weekend.. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar