Baru aja selesai acara double date-ku bersama suami dan kedua anakku yang cantik dan ganteng... Uni dan Adek langsung tepar di dalam mobil. Hahahahhaaaaa...
Hari ini kami berempat pergi ke Ekalokasari Plaza. Aku mau belanja kebutuhan suamiku di Matahari Department Store. Selama belanja di Matahari, kedua buah hatiku langsung bergerilya di sepanjang outlet yang ada. Entah barang yang ada dicopot dari gantungan atau diambil dari rak. Aku yang pontang panting mengembalikan barang-barang tersebut ke tempatnya semula. Tak apalah, yang penting anak2ku tahu bahwa barang-barang itu bukan kepunyaan mereka.
Selesai belanja ternyata sudah malam juga yaa.... Lapar pun datang. Uni ternyata melihat wahana mainan anak2 di KFC. Akhirnya kami masuk ke sana dengan tujuan mainnnn. Awalnya Uni agak takut saat melihat wahana permainan tersebut. Namun setelah disemangati terus menerus, akhirnya Uni mau juga memulai perjalanan bermainnya. Naik tangga, menyusuri jembatan tali kemudian masuk dalam terowongan panjang dan berakhir dengan menuruni tangga. Setelah itu Uni lancar bolak balik bermain di wahana tersebut.
Lain lagi dengan Adek. Awalnya Adek bermain di wahana yang berbeda yaitu wahana untuk lompat2an. Hahahhahaaaa... Adek menikmati sekali saat bermain di situ. Lompat-lompat terus bareng teman-teman yang lain. Ternyata Uni menyusul untuk lompat2an. Lompat berdualah kedua anak2ku. Aku dan suami menjaga saja di dekat mereka sebab aku agak takut kedua anak2ku terantuk besi yang mengelilingi wahana tersebut.
Puas melompat, Adek mencoba wahana yang pertama kali dicoba Uni. Aku kaget melihat Adek tanpa keraguan sedikit pun mulai memanjat tangga kemudian meniti jembatan tali dan diteruskan memasuki terowongan. Ternyata Adek ga mau menuruni tangga malah kemba,i masuk terowongan tersebut. Sempat kuatir namun aku ikuti saja keinginan anakku dan menunggunya di ujung satunya.
Lelah dan lapar akhirnya kami makan di KFC. Uni ga mau makan nasi sehingga aku memberinya kentang goreng, perkedel kentang dan ayam goreng plus tidak lupa jus jeruk dingin. Adek makan semua makanan yang suamiku suapkan plus tidak lupa jus jeruk dingin. Untuk Adek hal ini agak aneh sebab jika kusuapkan es krim pasti ditolak Adek tapi jus jeruk dingin kok masuk aja ya...
Alhamdulillah, kami semua kenyang dan kedua anak2ku terlihat mengantuk. Kami buru-buru menuju mobil dan.... voila kedua anak2ku langsung tertidur pulas sambil minum susu. Tiba di rumah suamiku memindahkan Uni kemudian Adek.
Menyenangkan double date dengan suami dan kedua anak2ku. Inilah resiko ibu bekerja yang sudah memiliki anak. Akhir minggu aku luangkan waktuku untuk kedua anak2ku, jika aku tidak ke tempat kerjaku yang satu lagi. Minimal sarapan bubur ayam bareng atau seperti minggu sebelumnya yaitu jalan-jalan naik kereta, delman, dll. Tak apalah, yang penting kedua anakku senang dan tidak merasa kehilangan perhatian dan kasih sayang orangtuanya.
Sabtu, 29 Mei 2010
Selasa, 25 Mei 2010
Experiential Learning
Judulnya kenapa jadi berat begini yaaa,,,,
Kalau ditelaah lebih lanjut ga seberat itu kok... Ini hanya merujuk pada aktivitas yang kulakukan bersama kedua anakku pada hari Sabtu, tanggal 22 Mei 2010 lalu.
Sabtu telah tiba... Sabtu telah tiba.... Hore... Hore... Hore... Hahahhahaaaa... jadi ingat lagunya Tasha yang berjudul "Libur Tlah Tiba". Mirip siy dengan yang kualami yaitu pada hari Sabtu aku dan suamiku libur bekerja. Aktivitas pagi dimulai dengan memandikan kedua anakku kemudian menyuapi mereka makan. Sembari makan, suamiku berkata ayooo, cepat makannya. Kita mau naik delman. Tentu saja kedua anakku menghabiskan sarapan mereka dengan semangat. Haahhahahaaaa...
Selesai makan, akupun menyiapkan keperluan anak2. Baju ganti, parfum, bedak, sisir, hair lotion, pampers plus susu. Oke, persiapan pun selesai. Siap jalan deh. Dari rumah kami berempat berjalan kaki menuju perempatan tak jauh dari rumah. Dari situ kami naik angkot 05 jurusan Ramayana - Cimahpar. Meski awalnya terlihat sungkan, Zahwa menikmati perjalanan itu. Kalau Heyza, jangan ditanya. Ga ada sungkannya...
Sampai di depan Regina Pacis, kami pun turun dan melihat-lihat rusa. Biasanya kami melihat rusa di Bogor Nirwana Residence namun hati itu tidak ada waktu untuk ke sana. Tak lama kemudian suamiku terlibat dalam tawar menawar harga dengan kusir delman. At last tercapai juga kata sepakat. Untuk harga yang dibayarkan kami akan dibawa berkeliling Kebun Raya Bogor plus langsung diantar ke Taman Topi. Ternyata semilir angin mampu membuai Heyza sehingga dia tertidur pulas dalam pangkuan suamiku. Tak lama kemudian aku melihat kalau Zahwa pun mengantuk namun kuusahakan agar dia tidak kalah oleh kantuknya. Zahwa kan berat, lumayan juga menggendongnya apalagi saat tidur. Selain itu aku juga ingin melunasi janjiku yang lama yaitu mengajaknya naik kereta api. Selama ini Zahwa hanya tahu kereta api melalui tv atau gambar saja. Aku ingin sekali memberikan pengalaman baru untuk Zahwa yaitu naik kereta api.
Sesampainya di Taman Topi, kami pun bergegas menuju stasiun. Alhamdulillah, ternyata ada kereta Ekonomi AC yang berangkat pukul 11.38. Tiket dibeli, kami lalu memasuki gerbong kereta api. Tidak usah menunggu terlalu lama, kereta pun berangkat. Setengah perjalanan dilalui Zahwa dalam keadaan tidur pulas dan bangun menjelang Stasiun Kota. What a clever girl she is. Heyza ternyata menikmati perjalanan tersebut, terlihat dari keingintahuannya saat berada dalam kereta. Terutama saat melihat pintu kereta yang membuka dan menutup sendiri. Mungkin dalam pikirannya Heyza berkata : Alamakkkk, canggih nian pintu ini... Membuka dan menutup sendiri...
Sekitar pukul 13.15 kami sampai di Stasiun Kota. Berhubung sudah waktunya makan siang, aku mencari tempat makan untuk kami sekeluarga. Tempat makan itu harus tempat makan yang dekat dengan stasiun, bahkan kalau perlu yang ada di dalam stasiun. Ternyata ada A & W di Stasiun Kota. Masuklah kami ke dalam restoran tersebut dan aku memesan makanan untuk kami semua.
Selesai makan siang, kami pun beranjak pergi. Aku buru-buru ke loket untuk membeli tiket. Alhamdulillah, ada kereta ekonomi AC tujuan Bogor sekitar jam 14.10. Itu berarti 20 menit lagi. Ternyata tak lama setelah itu kereta tersebut sampai. Kami sekeluarga buru-buru mengejar kereta, kalo tidak terpaksa berdiri dehhh. Kalau hanya aku dan suamiku siy ga masalah tapi kasihan kan kedua anakku harus berdiri selama itu.
Dapat kursi kosong, anak2 langsung duduk trus berdiri. Dalam perjalanan pulang Heyza is such a clever boy. Dia tidur sekitar 3/4 perjalanan pulang. Setidaknya kebutuhan tidur buah hatiku terpenuhi. Aku cukup ketat memperhatikan kuantitas dan kualitas tidur Uni dan Adek.
Sampai di Stasiun Bogor sudah jam 4 sore. Waktunya mandi niy.... Gimana ya, masih panjang perjalanan menuju rumah. Naik turun angkot tetap mejadi pilihan kami. Samapi dekat rumah hujan deras mengguyur bumi Bogor. Untung aku membawa payung. Setidaknya Uni dan Adek ga kehujanan. Begitu masuk rumah, mereka langsung aku dan suamiku mandikan. Hahahhaaaaa.. Selesai pakai baju, langsung disuapi supaya ga masuk angin. Repot deh kalo sampai masuk angin.
Menyenangkan bukan pengalaman anak2ku??? Aku memang menginginkan kedua anak2ku memiliki pengalaman naik beraneka macam transportasi. Selama ini mereka hanya tahu angkot, delman, dan kereta api saat melihat di TV atau saat jalan-jalan naik mobil. Dengan mengalami sendiri aku berharap pengalaman dan pemahaman mereka berkembang. Dengan pengalaman pula aku berharap wawasan mereka luas, walau masih kecil. Paling tidak kalau diajak ngobrol Uni bisa cerita bahwa dia pernah naik kereta, delman atau angkot. Seru kan kalau bertemu teman bicara yang "nyambung" obrolannya dan ga terkesan sok tahu??? Dan sangat mungkin orang dewasa yang mengajak Uni ngobrol berpikir kalau Uni itu lebih dewasa dari umurnya. Begitu juga dengan Adek saat bicaranya lancar. Itulah harapanku untuk kedua buah hatiku tercinta.
Kok ga nyambung sama judulnya yaaa... Experiential learning itu belajar melalui pengalaman. Kata yang gampang siy learning by doing. Bahasa psikologi banget siy experiential learning namun ternyata merupakan proses belajar yang bagus (menurut temanku yang memang mumpuni di bidang psikologi) sebab dari pengalaman kita bisa belajar banyak hal. Dan memang hal seperti inilah yang harus dilalui anak-anak untuk memperkaya khazanah pengetahuan dan pemahaman mereka. Melalui cara yang menyenangkan, belajar itu asyikkk bangettt... Yang aku jalani baru yang kecil2 aja, misalnya ngajak naik angkot, delman, kereta api. Mungkin di lain kesempatan aku akan mengajak Uni dan Adek mencoba hal baru lainnya. Mencoba hal baru memberikan beberapa keuntungan antara lain menambah pengalaman dan pemahaman, menyambung sinaps2 di otak sehingga jalinannya makin banyak (kan belajarrr), plus anak2 ga bosen belajarnya (mereka kan terlibat dalam prosesnya). Sepertinya masih banyak lagi keuntungannya namun jujur saat ini aku tidak bisa mengingatnya. Ngantuukkkssss..
Udahan dulu ahhh.... Such a nice weekend.. :)
Label:
Daily Life,
Delman,
Kereta Api,
Libur
Kamis, 20 Mei 2010
My Best Friend, Icha, and I
Kemarin, Kamis, 20 Mei 2010, menyenanggggkaaannn sekaliiii... Sebabnya, aku bertemu dengan Icha alias Rika Mustika Sari. She's my best friend. Persahabatan kami dimulai dari zaman badung2nya yaitu SMA sampai sekarang setelah kami memiliki keluarga masing-masing dan aku berharap, insya Allah, persahabatan ini akan berlangsung hingga kami tua kelak.
Pertemuan kami kemarin sedikit banyak memang "agak" direncanakan. Dua hari sudah aku mengikuti bimbingan teknis (bimtek) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SI-PKD) yang diadakan kantorku. Namun kemarin entah mengapa setelah bimtek tersebut aku merasa melayang. Dibilang pusing tidak tapi kok goyang yaaa... Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengikuti jemputan. Sebenarnya sejak pukul 3 sore aku sudah memutuskan hal tersebut karena pada jam itu bimtek belum menunjukkan tanda-tanda selesai. Daripada buru-buru mengejar jemputan lebih baik aku menyusun strategi lainnya yaitu naik kereta.
Akupun menghubungi Icha dan bertanya naik kereta jam berapa. Jawabannya dia mau naik kereta yang jam 17.18 dari Stasiun Tanah Abang. Siiiipppp... Bagus sekali.... akupun menanyakan sebaiknya aku ke stasiun mana untuk mengejar kereta tersebut. Icha menyarankan agar aku ke Stasiun Sudirman/Dukuh Atas karena relatif lebih dekat dari kantorku di Balaikota. Baiklah...
Setelah bimtek selesai akupun kembali ke ruangan dan saat itu aku merasa melayang. Akhirnya aku duduk. Beberapa saat kemudian aku mengambil air putih untuk menyegarkan diriku. Tadinya aku mau menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda karena aku mengikuti bimtek namun ternyata aku tidak sanggup melakukannya. Besok sajalah, kupikir.
Sambil menunggu waktu, aku ngobrol dengan Kepala SubBagian TU. Aku menceritakan sedikit mengenai topik bimtek kemarin. Aku cukup pusing karena jujur saja banyaaaaaaaaakkkkkkkk sekali istilah-istilah baru yang belum pernah kudengar sebelumnya namun instrukturnya berbicara dengan lancarrrrr sekali sehingga akupun kebingungan. Tak apalah, salahku sendiri yang belum membaca peraturan terkait topik ini. Instruktur telah menyebutkan peraturan nomor berapa yang harus kami baca untuk menguasai perbendaharaan istilah dan proses keuangan yang berjalan. Setelah bimtek ini aku HARUS membaca peraturan terkait.
Jam 16.45 pun tiba. Aku keluar ruangan, masuk lift dan turun ke lantai dasar untuk naik taksi sebab aku belum tahu naik kendaraan apa ke Stasiun Dukuh Atas. Tapi di perjalanan aku berubah pikiran dan langsung ke Stasiun Tanah Abang saja. Sesampainya di stasiun, aku langsung membeli tiket dan masuk kereta yang dimaksud. Aku langsung menelepon Icha untuk bertanya dia sudah sampai di mana dan memberitahu bahwa aku ada di gerbong 5. Icha menghampiriku dan duduk di kursi sutradara andalannya sedangkan aku duduk di kursi penumpang biasa. Maklumlah aku kan bukan roker jadi aku tidak memiliki kursi andalan tersebut.
Selama perjalanan kami ngobrol bermacam-macam hal. Mulai dari soal kerjaan, make-up dan hal-hal lainnya. Senang sekali rasanya. Kalau tidak begini kapan lagi kami dapat bertemu?? Itu juga yang kukatakan, Cha, kalo ga gini kapan kita ketemunya ya?? Apa boleh buat, kami berdua adalah wanita bekerja plus sudah memiliki keluarga masing-masing. Namun kami berdua juga paham bahwa kami juga memerlukan waktu untuk bertemu dan ngobrol sebagai teman seperti yang telah kami jalani selama kurang lebih 10 tahun belakangan ini.
Sampailah kereta di Stasiun Bogor. Icha menunggu suaminya. Yosi, yang secara kebetulan adalah temanku juga. Yuuppsss, mereka berdua adalah temanku semenjak SMA. Hahahahhaaaa…. Akhirnya mereka menikah juga. Panjang juga perjalanan cinta mereka yang kuikuti sejak dulu. Selama menunggu kami minum hot chocolate di Dunkin Donut’s. Icha sempat berkaca-kaca matanya saat dia berkata bahwa dia senang sekali bertemu diriku kemarin. Plus senang dengan persahabatan kami yang lama ini. Dia senang karena memiliki teman yang bisa berbagi suka dan duka bersama. Dan tidak merasa membuka aib diri sendiri saat bercerita padaku. Aku pun menjawab bahwa kita bisa menilai sendiri apakah teman kita bisa dijadikan tempat curhat atau tidak. Itu hanya masalah seleksi alam saja. Bahkan kami merasa kasihan pada orang yang tidak memiliki teman untuk berbagi suka dan duka. Teman itu perlu banget lhoo, untuk kesehatan jiwa kita. Terkadang saat kita mengalami kebuntuan, teman bisa memberikan pandangan yang mencerahkan dan membantu kita menghadapi persoalan yang sedang kita hadapi. Contohnya saat Athazka, anak semata wayang Icha, sakit. Saat itu Icha bingung dan panik sebab Atha beberapa hari demam. Ichapun meneleponku untuk bertanya kira-kira pengobatan apa yang aku gunakan saat anakku sakit. That’s what friends are for… Bagiku a friend in need is a friend in deed...
Habis hot chocolate di gelas kami masing-masing, keluarlah kami dari Dunkin Donut's. Icha dengan berbaik hati mengantarkanku sampai depan Regina Pacis karena dia tidak tega melihatku menunggu angkot sendirian, dalam hujan dan gelap. Thankksss banget ya Cha... Hhmmmm,,, what a nice day...
Label:
Dukuh Atas,
Dunkin Donut's,
stasiun,
Tanah Abang
Sabtu, 15 Mei 2010
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia
Acara ini sebenarnya sudah lama berlalu namun aku ingin menuliskannya. Bukan mengenai perayaan hari tersebut namun mengenai kegiatan keluarga kecilku di hari tersebut. Dalam rangkaian perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia tahun ini terdapat sebuah acara family gathering Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI. Yuuppss, that's right... my dearest hubby is a civil servant alias PNS. Family gathering tersebut berlokasi di Agrowisata Gunung Mas dan dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010.
Acaranya macem-macem, mulai dari tea walk (acara standar di Gunung Mas bukannn), poco-poco bersama plus berbagai lomba, baik untuk orangtua maupun anak-anak. Berhubung kedua buah hatiku masih kecil-kecil, kami sekeluarga hanya melihat-lihat acara yang berlangsung saja. Dan tak lupa tetep putu-putunya jalan donkkkk.... Inilah pose-pose anakku... sendirian ataupun berdua...
Hari Minggu itu dimulai pagi-pagi sekali. Kedua anakku dimandikan, dipakaikan baju, dll. Perlengkapan tempur mereka sudah kusiaplan malam sebelumnya. Kalau ga bisa kalang kabut deh. Cuci botol, steril botol-botol itu, bawa kaleng susu, termos air panas, botol air dingin, apalagi yaaa... Semua persenjataan itu dimasukkan ke dalam mobil plus tas perlengkapan anak-anak. Perlengkapan anak-anakku lumayan banyak mulai dari minyak telon, balsem telon, bedak tabur, cologne (aku suka anak2ku wangi), pampers, beberapa pasang baju ganti (namanya anak2, kita ga akan pernah tahu kapan mereka butuh baju2 itu), kaleng susu (terkadang Uni dan Adek minum susunya banyak apalagi kalo lagi jalan2 begini), cemilan (ga jauh2 deh, Regal Marie Biscuit cos aku ga terlalu ngijinin anak2ku makan makanan yang mengandung banyak coklat dll... lebih baik aku kasih mereka cabe daripada coklat), sampai bantal persegi untuk Uni. Semua perlengkapan ini muat dalam 2 tas besar... seperti mau pindahan memang tapi beginilah adanya kalau jalan bersama anak2... kudu prepare....
Sekitar jam setengah 7-an kita dah mulai jalan. Kata suamiku, rombongan dari Tangerang akan konvoi jadi kami tunggu mereka di pintu tol Ciawi. Ternyata yang ditunggu sudah naik duluan, jadi kami menunggu rombongan yang tertinggal. Sekitar jam 8 sampailah di tempat tujuan. Peserta tea walk sudah memulai perjalanan mereka. Kami mencari tempat parkir aja deh trus bergabung dengan peserta lain yang ga ikut tea walk. Sambil menunggu peserta tea walk pulang, mulailah suamiku mengambil gambar Uni dan Adek plus emaknya anak2 donkkk.... Tapi sang fotografer tidak terekam dalam kesempatan kali ini. Resiko fotografer yaaaa...
Setelah makan siang, kami pulang. Kasihan anak2, kecapekan plus kepanasan. Aku ga manjain kedua anakku tapi kalau kepanasan mereka cenderung rewel dan gampang nangis. Namanya juga sayang anak. Perjalanan pulang diwarnai dengan kemacetan seperti biasa. Alhasil baru sampai rumah jam 5 sore. Langsung anak2 dimandikan, diberi makan, trus ditepuk2 supaya cepat tidur. Kasihan suamiku kalau anak2 tidurnya malam karena besoknya dia kudu bangun pagi2 demi mencari sesuap nasi segenggam berlian.
But it's really fun there. Aku dikenalkan dengan teman2 suamiku yang selama ini hanya kutahu namanya saja. Sekarang mereka nyata untukku. Hehhehheheeee.... Ternyata teman2nya suamiku banyak yang perempuan dan according to him they often curhat about their problem to my hubby. (Kenapa aku dan suamiku sama2 buka klinik konseling pro bono begini yaaaa....) Mungkin pembawaan suamiku yang terlihat lebih tua dari umurnya kali yaaaa jadi teman2nya rajin curhat... But that's fine with me. Aku juga sering terima curhatan teman dan aku pun punya beberapa teman laki2 yang cukup dekat sejak aku sekolah atau kuliah. Selama bisa menjaga batasan dalam pertemanan, bagiku tidak ada masalah sama sekali jika ternyata suamiku memiliki banyak teman perempuan. Betul tidakkkk.... This is my opinion for sure karena aku tahu ada sebagian orang berumah tangga yang tidak berpendapat sama sepertiku. Namanya juga manusia, rambut boleh sama hitam tapi pikiran pasti berbeda. Tungguuuuu, kok jadi ngelantur begini siyyyy... Kyanya aku dah mulai ngantuk niy... Udahan ahhhh... Hhhooooaaaeeeeemmmmmmm.....
Langganan:
Postingan (Atom)