Minggu, 28 Maret 2010

Strategic Human Resource Management (SHRM)

Ada yang keningnya langsung berkerut ya baca judul kali ini??? Atau merasa biasa aja??? Itu juga perasaanku saat pertama kali masuk kelas Strategic Human Resources Management (SHRM) di semester 2 lalu. Pikiran yang pertama kali melintas adalah waaahhh bakal susah ini mata kuliah. Pengajarku Pak Gerhard Rumeser, kalo ga salah salah satu Direktur di BUMN dan dah berpengalaman di bidang SHRM. Buku yang digunakan berjudul Human Resource Management: Gaining a COmpetitive Advantage karangan Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright edisi terbaru, 2008 dan harus asli. Sang dosen tidak menolerir penggunaan buku fotokopian dalam kelasnya namun beliau adalah dosen yang sangaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttttttt baik hati karena beliau bersedia menanggung setengah biaya pembelian buku tersebut. Alhamdulillah, akhirnya punya juga buku kuliah asli.

Oke, kuliah pertama biasalah perkenalan dan pembagian jadwal presentasi bab2 yang ada dalam buku tersebut. Ketika kuliah berikutnya, kelompok pertama mempresentasikan bab yang dimaksud. Nah, setelah itu Sang Dosen memberikan penjelasan lebih atas bab yang dipresentasikan. Minggu2 berikutnya pun seperti itu dan tidak ada satupun dari anggota kelas kami yang ingin ketinggalan kuliah beliau. Saat kuliah ini pula, kami menyadari bahwa SHRM bukanlah barang asing, mahal dan hanya untuk perusahaan besar dan sudah berkembang saja. SHRM dapat diterapkan di perusahaan kecil.

Salah satu contoh yang paling kuingat adalah saat ada salah seorang teman sekelasku memberikan pernyataan bahwa SHRM hanya dapat diaplikasikan di perusahaan besar dan maju. Sang Dosen kemudian memberikan contoh di sebuah warung tegal. Ilustrasinya begini :

Saat pertama kali membuka warung tegal, pemilik warung yang melayani semua hal mulai dari menyiapkan makanan yang akan dijual, menyambut pelanggan yang datang, melayani pelanggan tersebut sampai menerima pembayaran. Saat awal berdirinya warung, pemiliki masih dapat mengerjakan semua hal tersebut sendirian. Namun saat warungnya makin dikenal orang, pekerjaan2 tersebut tidak dapat lagi dikerjakannya sendirian. Mulailah dia mencari orang yang dapat membantunya sehingga semua pelanggan yang datang dapat dilayani dengan baik (rekrutmen & seleksi). Tentunya dengan adanya tambahan orang baru akan berimplikasi pada keharusan membayar upah (kompensasi). Namun sebelum sampai ke situ, pegawai baru ini harus dilatih dulu bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik (training & development) sesuai dengan kriteria yang diinginkan pemilik warung (kompetensi). Sampai di sini masih sederhana. Kemudian pemilik melihat perkembangan usahanya. Ternyata pegawai barunya hanya sibuk saat menjelang makan siang saja, selebihnya bisa dibilang menganggur. Di sini pemilik warung berpikir bahwa upah yang diberikan terlalu tinggi untuk beban kerja yang diemban pegawainya. Lalu pemilik warung mulai berpikir lagi dan sampai pada kesimpulan bahwa lebih baik mengupah pegawai hanya menjelang saat2 sibuk saja.

Setelah diberikan ilustrasi sederhana ini, kami sekelas langsung ber-ooooooooooooooooooo yang panjang. Hilang sudahlah pemikiran bahwa SHRM hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar dan maju saja. Ternyata SHRM dapat diterapkan mulai dari perusahaan kecil sekelas warung tegal hingga perusahaan besar.

Ini adalah salah satu pelajaran yang kuingat sampai saat ini dan kebetulan tesisku pun menyangkut masalah ini. Thanx Pak Gerhard, mata kuliah yang berat ga terasa berat lagi dan membuat kami mampu mencernanya dengan baik plus nempel di kepala. Masih ada beberapa topik lainnya, tapi di tulisan lainnya aja deh. Hari dah semakin sore, anak2 dah mau tidur.




Kamis, 25 Maret 2010

Jum'at, 26 Maret 2010

Kenapa judulnya tanggal hari ini ya??? Ahhh,, biarkanlah,,, Hari ini memang banyak urusan.
1. Menghitung gaji plus mendistribusikannya kepada semua staf di kantor (part of my responsibility as GA Manager).
2. Secepatnya menyelesaikan job desc staf (dah lamaaaaaaaaaaaa banget ketunda terus)
3. Ke rumah tante, nganterin kue untuk pengajian sepupuku (mau nikah hari Minggu).
4. Apalagi ya?? Kalau ntar sore siy mandiin anak2, seperti biasanya.

Ternyata cuma 3 ya urusan hari ini, kirain buanyaaaakkk banget. Tapi tunggu duluuuu
5. Mengurus pajak (SPT Tahunan Badan dan OP).

Kerjaan ke-5 ini yang sepertinya akan menyita banyak waktuku. Yang harus didahulukan adalah SPT Tahunan Orang Pribadi (OP). Kan dah mau deadline niy tanggal 31 Maret 2010. Kalo yang SPT Tahunan Badan masih ada waktu sampe tanggal 30 April 2010. Amannnnn. Ada berapa staf ya di kantor?? Hhhmmm, 20 lebih ya?? Oke, berhubung semuanya masih manual it mean I have to spend more time to do this task. Never mind. Let's do it, yeahhhh.

Wait a second, there's something strange here. Kenapa penunjuk waktu di blogku ini dengan waktu yang sebenarnya telat 1 hari ya??? Weirddddd...

Rabu, 24 Maret 2010

Kenangan,,,

Hhhmmmm, jadi teringat saat2 kuliah di semester2 kemaren deh. Tapi malah jadi kepikiran tesis lagi niy. Hhhhmmmm, mudah2an cepet beres deh tesisnya. Bab 1 memang belum beres tapi setidaknya aku dah mulai bikin wawancara pendahuluan, searching job desc yang ideal, minta the real job desc dari staf, dah ikut observasi juga. Dah lumayan juga niy. Siiipppplaahhhh,,,, dah lumayan juga ternyata yang dikerjain. Tapi teuteup bab 1 kudu diselesein cos ntar pembimbing susah ngerti maksud tesis kita apa.

Kangen juga ga ketemu temen2 sekelas selama hampir 4 bulan sejak akhir Desember 2009. Berhubung semester ini cuma tesis jadinya males ke kampus. Tapi begitu ada yang ngajakin ketemuan di kampus, ayyooooooo kita ketemuuuu. Kangen makan bareng di Kancil (Kantin Psikologi), kangen juga makan Bakwan Malang Halim yang enak itu (makan malam wajib tiap kuliah hari Jum'at malam), kangen juga duduk di dalam kelas sambil dengerin temen presentasi.

Ternyata kuliah itu enak tapi begitu kudu nulis tesis, gubrraakkkksssss, pusiiiiiinnnnngggggg. Apalagi kuliah lagi setelah beberapa tahun lulus S1. Ternyata kangen lho jadi mahasiswa lagi. Dan saat mengalami kuliah lagi, enakkkkkkk. Banyak ilmu baru yang didapet, dari akuntansi ke psikologi kan lumayan jauh jadi mengubah paradigma cukup berat, dapet temen baru lagi; ada yang ibu RT, ada yang pegawai kontrak, ada yang pegawai BUMN, ada yang pegawai swasta, dan ada yang Direktur SDM. Wuuiihhhh, itu jabatan tinggi banget kan??? Tapi Ibu yang satu itu low profile banget. Dia sering banget jadi narasumber informal kita2, secara pengalaman kerjanya di bidang SDM banyak banget. Dari mulai ngurusin perusahaan yang banyak buruhnya, perusahaan asing sampe yang terakhir itu hotel di daerah Kemang. Okkksssss bangetttt kan. Mungkin memang begitu ya orang yang banyak ilmunya?? Mereka cenderung low profile, bersahaja dan tidak pernah menganggap diri sendiri itu yang paling hebat dan orang lain itu ga ada apa2nya dibandingkan dirinya. Tiap aku bertanya tentang SDM, biasanya hal2 remeh temeh yang aku ga ngerti, Ibu itu akan menjawabnya dengan lugas, jelas dan komprehensif. Saat aku bingung dengan beberapa penerapan SDM di perusahaan, Ibu itu memberikan solusinya. Baik banget kan temenku??

Kalo Ibu pegawai BUMN lain lagi ceritanya. Si Ibu yang ini bener2 BIG BOSS deh, tapi Big Boss yang baik hati. Suka bawain makanan ke dalam kelas untuk kita makan yang jumlahnya pasti sesuai dengan anggota kelas yang ada plus untuk dosen (kebayang ga sih banyaknyaaaa), sering bayarin makanan (kalo yang ini siy kita2 yang suka iseng minta dibayarin), kalo fotokopi dia ga mau nerima uang reimburse dari kita (kata dia ya ampun cuma segitu, ga usah aja) sampe2 kita2 pada makin enakkkk. Hahahhahahaaaa. Mba DGP, kangen deh pengen ketemu. Kapan ya Mba ketemuannya??

Cerita temen2ku yang lainnya di sambung di tulisan berikutnya yaaaa.

Selasa, 23 Maret 2010

Hari ini,,,

Hhhhhhh,, baru aja nyampe rumah setelah ke UI Depok ngembaliin buku perpustakaan. Kan butuh buku sebagai referensi tesis. Ngomong2 tentang tesis, tesisku masih dalam tahap penulisan bab 1 (dari kemaren2 itu mulu deh, jadi ngerasa stres niy). Ternyata kebanyakan teman sekelasku juga gitu. Bahkan ada yang udah desperado banget sampe2 minta aku buat bikinin tesisnya dia (come on Pak, tesis diri sendiri aja pusing bikinnya apalagi diminta tolong bikin satu lagi?? pingsan yang ada). Tadi juga nelpon si Ibu itu, dia juga bilang belum ke mana2 tesisnya trus mau ke UI Depok hari Jumat. Hhhmmmm,,, mikir niy,,, ke Depok,,, ga usah,,, ke Depok,,, ga usah,,, liat hari Jumat deh. Eiiittsss,,, ga bisaaaa,,, hari Jumat ada pengajian untuk nikahan sepupu niy (tugas bikin kue bolu menantiiiii, ntar ya Bu kita ketemuannya lain kali ajaaa).

Pas nyampe, seperti biasa kedua anakku menyambut kepulangan Ibunya dengan senang. Uni Zahwa bantuin buka pagar, kalo Heyza di dalam rumah nunggunya. Begitu dekat, Heyza langsung minta gendong. Huuppp, aku gendonglah anak bungsuku itu. Beratttssss,,,, gimana ga, sekarang aja beratnya dah 15,5 kg di usia 15 bulan dengan 8 gigi yang udah tumbuh dan 4 gigi coming soon alias dah keliatan putih2 di gusinya. Dengan berat 15,5 kg wajar banget donk kalo pipinya Heyza kya bakso, bulat dan kenyal plus wangiiiiii banget (suka deh nyiummin pipinya Heyza). Di pipi kanan Heyza terdapat tanda lahir, kata dokter siy pengaruh air ketuban. That's not a problem for me, for sure. Heyza, dengan atau tanpa tanda lahir di pipinya, tetaplah seorang anak yang lucu, menggemaskan, murah senyum. And I'm VERY PROUD to have him as my son. REALLY PROUD. Thank you Allah for giving him to me. Tanpa embel2 lainnya. Hanya tanda lahir di pipi kenapa aku harus malu?? Ga donkkk. Ga level donk malu karena hal2 seperti itu. Heyza tumbuh baik, alhamdulillah. Aku ga bisa ngebayangin gimana perasaan ibu2 lainnya yang anaknya lahir dengan cacat tubuh atau mental??? Masya Allah,,, betapa berat ujian mereka itu. So, cuma tanda lahir di pipi?? Ga ada masalah sama sekali.

Sekarang aku lagi nemenin Uni Zahwa tidur siang. Uni kalo tidur nyenyakkkk banget deh. Tapi kalo pas dia bangun ga ada orang di sampingnya, bisa2 langsung nangis. Nah, daripada Uni bangun trus nangis sekalian aja emaknya nemenin sambil browsing2,,,, hehehehheeee. Sambil menyelam minum air.


Sabtu, 20 Maret 2010

DIalog Imajiner Tuhan dengan Manusia

Man : Selamat pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit aku ingin bertanya...

GOD : Waktu-Ku adalah KEKEKALAN, tidak ada masalah tentang waktu. Apa pertanyaanmu?

Man : Terima kasih.... Apa yang PALING MENGHERANKAN bagi-Mu tentang kami "MANUSIA"?

GOD : Kalian itu makhluk yang "ANEH"….

#Pertama, suka MENCEMASKAN MASA DEPAN , sampai LUPA dengan HARI INI...Sehingga kalian LUPA BERSYUKUR dan BERUSAHA.

#Kedua, kalian HIDUP di dunia seolah-olah KEKAL TIDAK akan MATI. Kalian LEBIH BANYAK mengumpulkan BEKAL hidup di DUNIA, daripada BEKAL setelah MATI. Padahal hidup di DUNIA hanyalah SEMENTARA, dan hidup SETELAH MATI adalah KEKEKALAN.

#Ketiga, kalian cepat BOSAN sebagai ANAK-ANAK dan TERBURU-BURU ingin DEWASA, namun setelah DEWASA kalian KEKANAK-KANAKAN : suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal soal sepele.

#Keempat, kalian RELA KEHILANGAN KESEHATAN demi MENGEJAR UANG, tetapi kemudian membayar dengan UANG untuk mengembalikan KESEHATAN.

#Kelima, kalian lebih TABAH manakala Aku UJI dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT dibandingkan saat Aku uji dengan banyak rizki dan kesehatan.
Kala kalian MELARAT dan SAKIT, kalian LEBIH DEKAT kepada-Ku dengan ibadah dan doa.
Padahal Aku SENANG bila kalian MENDEKAT kepada-Ku, tapi kalian tidak suka dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT tersebut.

Hal-hal itulah yang membuat hidup kalian SUSAH.

Man : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?

GOD : Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan.
Inilah satu lagi keanehan kalian : SUKA MELUPAKAN nasihat-Ku.
Baiklah Ku ulangi lagi ya beberapa nasehat yg penting:

1. Kalian harus sadar bahwa MENGEJAR RIZKI adalah sebuah KESALAHAN.
Yang seharusnya kalian lakukan ialah MENATA DIRI agar kalian LAYAK dikucuri rizki.
Ingat, rizki berasal dari-Ku.
Jadi JANGAN MENGEJAR RIZKI, tetapi biarlah RIZKI yang MENGEJAR kalian.

2. Ingat : "SIAPA" yang kalian miliki itu LEBIH BERHARGA dari pada "APA" yang kalian punyai.
Memilik "SIAPA" akan mendatangkan "APA", Kehilangan "SIAPA" akan kehilangan "APA" juga...Tetapi bila kamu kehilangan "APA" masih ada "SIAPA" yang akan membantumu.
Jadi, PERBANYAKLAH teman, JAUHI permusuhan...

3. Jangan bodoh dengan CEMBURU dan membandingkan yang dimiliki orang lain, BERSYUKURLAH dengan apa yang telah kalian terima. Karena semuanya akan ditanya DARIMANA kamu dapatkan dan UNTUK APA dibelanjakan.

4. Ingat orang KAYA bukanlah dia yang berhasil mengumpulkan harta yang paling banyak, tetapi adalah dia yang PALING "SEDIKIT" MEMERLUKAN hartanya, sehingga masih sanggup MEMBERI kepada sesamanya.

Written by Lutfi M. Fauzan, http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Sedekah Cinta

Sahabatku, apabila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Boleh jadi anda akan berpikir tentang berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya.

Berbagi atau sedekah materi adalah hal yang wajar karena memang sudah menjadi kebutuhan kita, tetapi berbagi tidak harus selamanya berupa materi CINTA-pun bisa kita bagi. wah ?

Pengalaman nyata dari ayah saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material.

Setiap tahun, ayah saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan.
Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina.
"Nina, apa yang anakku mau sayang" begitu ayah saya membuka percakapan. "Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? Atau apa nak? tambah ayah saya.
"Nggak ah… ntar om marah" jawab Nina.
"nggak sayang, om tidak akan marah" ayah saya menimpali.
"Nggak ah... ntar om marah" Nina mengulang jawabannya.

Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi.

Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, "ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang"
"Tapi janji ya om tidak marah" jawab Nina manja.
"Om janji tidak akan marah sayang" tegas ayah saya.
"Bener om tidak akan marah" sahut Nina agak ragu.
Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah.

Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. "Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah' pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan "ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak."

Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; "bener ya om tidak marah." Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya "om, boleh nggak saya memanggil ayah?"

Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan " tentu anakku.. tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om"

Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata "terima kasih ayah... terima kasih ayah..."

Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina :

"anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?"

"Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah" sergah Nina.

"Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih."

Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon "nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta kita foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?"

Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina.

Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; "buat apa foto itu nak?"

Tanpa ragu Nina menjawab "Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina."

Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu.

Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta.

Sahabat, sudahkah kita berbagi cinta dengan anak-anak kita ? istri atau suami kita ? atau orang-orang yang terdekat dengan kita dan orang-orang disekitar kita ?

Jangan sampai anak kita merasa tidak punya ayah karena sedikitnya waktu dan cinta kita yang tidak maksimal kita berikan padahal kita masih hidup satu atap bersama mereka
Jangan sampai anak kita merasa tidak punya ibu karena saking sibuknya acara dan pekerjaan di luar rumah sehingga cinta kita tidak terasakan oleh anak-anak kita
Jangan sampai adik kita merasa tidak punya kakak karena padatnya jadwal kuliah dan kerja sehingga kita lupa bahwa adik kita masih membutuhkan cinta

Relakah kita kalau anak-anak kita mencari cinta di jalanan, di cafe-cafe, di discotik, di mal-mal, karena di rumah tidak menemukan cinta, jika ini terjadi mereka akan menemukan Cinta Gombal yang akan menjerumuskan anak-anak kita di lembah hitam dan merenggut kehormatan dan kesucian anak kita yang tak ternilai harganya ?!, na’udzubillahi min dzaalik

Relakah kalau Suami atau Istri kita mencari Cinta lagi di luar rumah karena diantara kita tidak ada yang mau mengalah ? sibuk dengan urusan masing-masing. Data dan Paparan dibawah ini semoga dapat melanggengkan cinta diantara kita .

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? “Sederhana!” kata mereka. “Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik. Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan.”

Yoichi Chida, MD, Ph.D dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, University College, London mengemukakan bahwa marah dan sikap permusuhan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 19% pada orang sehat. Pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, peningkatan ini mencapai 24%.

Selain dengan penyakit jantung, marah dan sikap permusuhan juga berkaitan dengan kematian, asma, dan paru-paru. Tingkat sikap permusuhan yang tinggi semakin mempercepat terjadinya penurunan alami fungsi paru-paru. Kesimpulan tersebut merupakan hasil analisis terhadap penelitian US Normative Aging Study kepada 670 laki-laki.


Seorang lelaki telah berkata kepada nabi SAW : "Berwasiatlah kepada ku." Sabda Rasulullah SAW: "Jangan kamu marah." Maka lelaki itu mengulangi kata-katanya berulang kali. Sabda Rasulullah SAW: "Jangan kamu marah". (HR. Bukhari)

"Marah itu dari setan, maka apabila salah seorang di antaramu marah dalam keadaan berdiri duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah." (HR Asy-Syaikhany).

Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata.
Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna.
Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan kita di dunia ini.

Taken from http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Jangan Merasa Paling Suci

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)

Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka sudah yatim piatu sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki. Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo’a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, ” Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghapal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. “

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do’anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.”

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya. Dia telah salah menilai adiknya. Tak disangka ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya dan ternyata keberhasilan sang kakak tak luput dari ketekunan do’a adiknya.

Taken from
http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Jumat, 19 Maret 2010

Heyza,,,

Alhamdulillah Heyza dah membaik saat ini. Sempat khawatir juga kalau2 dia kena demam berdarah. Setelah ambil darah ternyata negatif semua hasilnya. Berarti demamnya Heyza bener2 karena radang tenggorokan. Dokter sempet ngeliatin luka di dekat tenggorokannya, kya sariawan gitu. Tapi kata Pak Dokter kalo seperti sariawan berarti dah mau sembuh. Hari ini nafsu makannya dah mulai kembali, senyumnya pun dah mulai terbit lagi.

Kemaren di RS lumayan penuh sampe babysitternya adek bilang penuh juga ya bu. Adek dah mulai menjelajah lagi (pertanda dia dah mulai sembuh) jadi kubiarkan saja dia menjelajah dulu, biar puas. Sedih juga pas masih demam, maunya digendonggggg teruuusss. Bukan masalah capek (kalo capek siy iya secara beratnya adek 15,5 kilo) tapi ngeliat mukanya yang kuyu, matanya yang sayu dan ga ada senyum sama sekali. Can u imagine that??

Pas di RS aku duduk di depan pasangan yang lagi bawa anak. Anaknya digendong bapaknya, kasian juga liatnya nangis terus, rewel (kya adek pas lagi sakit),,, tapi anehnya sang ibu malah dengan tenangnya baca tabloid? aneh bin ajaib deh. Bukannya kalo anak sakit itu yang paling khawatir itu sang ibu ya??? Just wondering why she done thing like that. But enough about that.

Yang paling penting Heyza dah sembuh, nafsu makannya dah balik, dan terutama senyumnya yang manisssss itu dah muncul lagi.

Kamis, 11 Maret 2010

Hujan Lagi,,,

Hari ini Bogor hujan lagi,,, kali ini aku menikmati hujan bersama anak pertamaku, Uni Zahwa,, uni biasanya penasaran kenapa ibunya asik di depan komputer,, jadinya uni langsung aja nyelak duduk antara aku dan komputerku sambil bilang gini : Ibu Wina, uni mau ngetik,, kadang aku bukakan juga Ms Word untuknya ngetik2 ria,, tapi kali ini aku memilih untuk bercanda aja sambil nyiumin pipi uni yang wangi (habis mandi niyyy),, tetep ngetik ditingkahi celotehan uni tentang bermacam hal,, kadang ada kata2 yang tidak kumengerti namun kuanggukkan kepalaku juga (demi anak) supaya anakku tidak merasa dicuekkin (padahal aku memang ga ngerti apa yang diucapkannya,, mungkin belum dapet kata2nya kali yaaa)

Ini dia, uni nyiumin ibunya, asiiiiiiiikkkk,,, sippppplahhh,,, sambil nyanyi2 dan minta ibunya memencet huruf2 di keyboard,,

Uppss,,, uni belum makan ya sayang,, kita makan dulu yuk nak,,,